Selasa, 30 Agustus 2011

Hadist


Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum masa tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum waktu fakirmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok, 4/341, dari Ibnu ‘Abbas. Hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim) 

"Barangsiapa ingin dicintai Allah dan rasulNya hendaklah dia berbicara benar(jujur), menepati amanat dan tidak mengganggu tetangganya".(HR. Al-Baihaqi)
 

“Sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan tidak mengemis), maka harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang.” (HR. Bukhari)
 

"Biarkanlah (jangan tanyakan) yang aku diamkan bagi kalian ( yang tidak dijelaskan hukumnya ). Sessungguhnya, umat sebelum kalian binasa karena terlalu sering bertanya dan mereka berselisih dengan nabi-nabinya" ( mutafaq alaihi )
 

Orang yang paling besar dosanya adalah orang yang menanyakan sesuatu yang sebelumnya tidak diharamkan. Kemudian , hal itu diharamkan karena adanya pertanyaan tersebut ( mutafaqun alaihi )
 

"Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk menyombongkan diri di hadapan para ulama atau untuk berdebat dengan orang-orang bodoh atau untuk menarik perhatian manusia maka Allah akan memasukkannya ke dalam neraka" (HR. At-Tirmidzi 5/32 no.2654, dan dihasankan oleh Syeikh Al-Albany)
 

“Dijaminkan sebuah rumah di syurga barang siapa menghindari perdebatan, meski padanya ada kebenaran”.(HR.Abu Dawud)

”Wahai Rasulullah saw., bagaimana kalau saya ambilkan untukmu kasur?” Maka Rasulullah saw. menjawab, ”Untuk apa dunia itu! Hubungan saya dengan dunia seperti pengendara yang mampir sejenak di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya.” (HR At-Tirmidzi)
 

“Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku takuti atas kalian, tetapi aku takut pada kalian dibukakannya dunia bagi kalian sebagaimana telah dibuka bagi umat sebelum kalian. Kemudian kalian berlomba-lomba sebagaimana mereka berlomba-lomba, dan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (Muttafaqun ‘alaihi)
 

“Demi Allah, perbandingan dunia dengan akhirat seperti seorang menyelupkan tangannya ke dalam lautan, lihatlah apa yang tersisa.” (HR Muslim)
 

”Zuhudlah terhadap apa yang ada di dunia, maka Allah akan mencintaimu. Dan zuhudlah terhadap apa yang ada di sisi manusia, maka manusia pun akan mencintaimu” (HR Ibnu Majah, tabrani, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
 

"Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah." (QS. Al-Baqarah: 276) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknati pemakan riba (rentenir), orang yang memberikan/membayar riba (nasabah), penulisnya (sekretarisnya), dan juga dua orang saksinya. Dan beliau juga bersabda: “Mereka itu sama dalam hal dosanya.” (HR. Muslim)
 

“Shadaqah kepada orang misikin adalah satu shadaqah dan shadaqah kepada orang yang punya hubungan rahim (kerabat) adalah dua shadaqah: shadaqah dan shilah (menyambungkan).” (At-Tirmidzi)
 

“Sesungguhnya dunia itu manis dan menghijau. Dan sesungguhnya Allah mengangkat kalian sebagai khalifah di dalamnya untuk melihat (menguji) bagaimana kalian bekerja. Maka berhati-hatilah dengan dunia dan berhati-hatilah dengan wanita. Karena sesungguhnya fitnah Bani Israil adalah pada wanita.” (Riwayat Muslim)
 

“Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk (mememerdekakan) hamba sahaya, dinar yang engkau infakkan kepada orang miskin, dan dinar yang engkau infakkan untuk keluarga, yang paling utama di antara semua itu adalah dinar yang engkau infakkan kepada keluargamu.” (Muslim)
 

Dari Abi ‘Abdillah Tsauban Bin Bujdad bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Dinar yang paling utama yang dibelanjakan seseorang adalah dinar yang ia belanjakan untuk keluarganya, dinar yang ia belanjakan untuk kendaraannya di jalan Allah, dan dinar yang ia infakkan untuk rekan-rekannya (yang tengah berjuang) di jalan Allah.” (Muslim)
 

Nasehat Nabi Muhammad kepada Umat Islam Sabda Rasulullah S.A.W kepada Mu’adz (umat Islam); ”Wahai Mu’adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan : · Jagalah lisanmu supaya tidak terjatuh di dalam ghibah terhadap saudaramu/muslimin. · Bac...alah Al-Qur’an · tanggunglah dosamu sendiri untukmu dan jangan engkau tanggungkan dosamu kepada orang lain. · Jangan engkau mensucikan dirimu dengan mencela orang lain. · Jangan engkau tinggikan dirimu sendiri di atas mereka. · Jangan engkau masukkan amal perbuatan dunia ke dalam amal perbuatan akhirat. · Jangan engkau menyombongkan diri pada kedudukanmu supaya orang takut kepada perangaimu yang tidak baik. · Jangan engkau membisikkan sesuatu sedang dekatmu ada orang lain. · Jangan engkau merasa tinggi dan mulia daripada orang lain. · Jangan engkau sakitkan hati orang dengan ucapan-ucapanmu. Nescaya di akhirat nanti, kamu akan dirobek-robek oleh anjing neraka. Firman Allah S.W.T. yang bermaksud, “Demi (bintang-bintang) yang berpindah dari satu buruj kepada buruj yang lain.” Sabda Rasulullah S.A.W., “Dia adalah anjing-anjing di dalam neraka yang akan merobek-robek daging orang (menyakiti hati) dengan lisannya, dan anjing itupun merobek serta menggigit tulangnya.” Kata Mu’adz, ” Ya Rasulullah, siapakah yang dapat bertahan terhadap keadaan seperti itu, dan siapa yang dapat terselamat daripadanya?” Sabda Rasulullah S.A.W., “Sesungguhnya hal itu mudah lagi ringan bagi orang yang telah dimudahkan serta diringankan oleh Allah S.W.T.”
 

Iblis berkata kepada Rosulullah: “Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada orang yang menunda-nunda sholatnya. Ketika ia hendak menjalankan sholat mata saya selalu berkata kepadanya : “Masih ada waktu. Teruskan sibuk dengan urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan”. Akhirnya ia menunda sholatnya, dan sholat di luar waktunya. Bila seseorang telah menepati waktu sholatnya, maka dalam sholatnya saya berkata kepadanya, “Tengok kanan dan kiri”. Akhirnya ia menengok. Saat itu wajahnya saya usap dengan tangan saya, saya menghadap di depan matanya sembari berkata, “Engkau telah melakukan apa yang tidak akan menjadi baik selamanya”.
 

“Wahai Muhammad, engkau tahu, orang banyak menoleh dalam sholatnya, Allah akan memukul kepalanya dalam sholat. Kalau dalam sholat, ia sanggup mengalahkan saya, sementara ia sholat sendirian, saya perintahkan untuk tergesa-gesa. Ia mengerjakan sholat seperti ayam yang mematok benih-benih untuk dimakan dan segera meninggalkannya. Andai ia sanggup mengalahkan saya, sholat berjama’ah, saya kalungkan rantai di lehernya. Ketika ia sedang rukuk, saya tarik kepalanya ke atas sebelum imam bangun dan saya turunkan sebelum imam turun”.
 

“Wahai Muhammad, engkau tahu, orang yang sholat seperti itu batal sholatnya, dan di hari kiamat nanti Allah akan mengganti kepalanya dengan kepala keledai. Kalau dengan cara tersebut, saya masih kalah, saya perintahkan ia meremas jari-jemarinya sampai menimbulkan suara, padahal ia sedang sholat. Ia termasuk orang-orang yang bertasbih kepadaku padahal ia sedang sholat. Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak mempan, saya tiup hidungnya sampai ia menguap, sementara ia sedang sholat. Kalau tidak menutup mulut dengan tangannya, setan masuk ke dalam perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai perangkapnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku”.
 

“Jadi, bagaimana umatmu bisa bahagia, wahai Muhammad, kalau saya memerintahkan orang-orang miskin untuk menginggalkan sholat? Dan saya berkata kepada mereka, ‘Sholat bukanlah kewajiban kalian, sholat hanya kewajiban orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah?’. Saya pun berkata kepada orang yang sakit, ‘Tinggalkan sholat, karena sholat bukanlah kewajibanmu. Sholat hanyalah kewajiban orang-orang yang diberi nikmat kesehatan..Kalau engkau sudah sembuh baru lakukan sholat’. Akhirnya ia mati dalam kafir. Apabila ia mati dengan meninggalkan sholat ketika sedang sakit, maka ia akan bertemu Allah dalam murka-Nya”
 

Sebarkanlah salam, berilah makan orang yang membutuhkan, sambunglah persaudaraan dan shalat malamlah ketika manusia pada tertidur. Maka anda akan masuk surga dengan selamat.” (Sunan Tirmidzi, Jilid 9, Halaman. 25)
 

"Mengapa WANITA_WANITA SHOLEHA dunia lebih utama daripada BIDADARI..?"
 
Beliau menjawab, "karena shalat mereka, puasa mereka, dan ibadah mereka kepada ALLAH SWT.
 
ALLAH SWT. meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih berseri, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas.
 
Mereka (BIDADARI) berkata, "Kami hidup abadi dan tidak mati, Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, Kami selalu mendampingi dan tidak pernah beranjak sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki Kami dan Kami memilikinya. "(HR Ath Thabrani, dariUmmu Salamah).
 

"Seandainya seluruh hamba tidak berbuat dosa (sama sekali), tentulah Allah menciptakan makhluk lain yang berbuat dosa, kemudian Allah mengampuni mereka dan Ia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR. Al-Haakim dan dishahihkan Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Al-Shahihah, no. 917)
 

"Sa’ad bin Abi Waqash pernah meminta dido’akan Nabi saw agar do’a-do’anya senantiasa dikabul. Maka Nabi bersabda, ”Hai Sa’ad, perbaiki makananmu, tentu do’amu akan dikabulkan. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya seorang hamba yang memasukkan makanan haram di dalam mulutnya tidak akan diterima amalnya selama 40 hari. Dan siapa saja hamba yang dagingnya tumbuh dari barang haram, neraka lebih utama baginya!” (HR. Thabrani).
 

”Sesungguhnya jika ada seseorang yang taat beribadah, setan akan berkata kepada kawan-kawannya, ’Lihatlah dari mana makanannya’. Jika makanannya berasal dari yang haram, maka setan berkata, ’Biarkan saaja dia berpayah-payah dan bersungguh-sungguh (beribadah), sungguh telah cukup bagi kalian dirinya itu. Sesungguhnya kesungguhan beribadahnya beserta makan barang haram tidak akan membawa manfaat”. (HR. Muslim)
 

"Allah menyayangi seseorang yang berbaik hati ketika berjualan, ketika membeli dan ketika menagih hutang." Disebutkan dalam sebuah riwayat lain, "... bila membayar hutang." (Diriwayatkan AI-Bukhary, At-Tirmidzy dan lbnu Majah)

“Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh sayapun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?” . Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”.
 

‘’Tidak seorang jua pun di antara kamu melainkan tempatnya telah ditentukan Allah di surga atau di neraka. Maka bertanya seorang sahabat, ‘’Ya Rasulullah ! Kalau begitu apakah tidak lebih baik kita diam saja menunggu suratan taqdir nasib kita tanpa beramal.'’ Jawab Beliau , ‘’Orang yang telah ditetapkan Allah menjadi orang bahagia, adalah karena ia beramal dengan amalan orang yang berbahagia, dan orang yang telah ditetapkan Allah menjadi orang yang celaka adalah karena ia beramal dengan amalan orang celaka. Karena itu beramallah ! Semua sarana telah disediakan. Ada pun orang-orang bahagia, mereka dimudahkan untuk mengamalkan amalan-amalan orang berbahagia. Dan orang-orang celaka, mereka dimudahkan untuk beramal dengan amalan orang-orang celaka; kemudian beliau SAW membaca ayat : ‘’Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.'’ (QS. 92:5-10)'’ H.R.Muslim.
 

Suatu hari Rasulullah saw masuk ke rumah Sayyidah Fathimah as. Ketika itu, Fathimah sudah berbaring untuk tidur. Rasulullah saw lalu berkata, "Wahai Fathimah, lâ tanâmi. Janganlah engkau tidur sebelum engkau lakukan empat hal; mengkhatam Al-Quran, memperoleh syafaat dari para nabi, membuat hati kaum mukminin dan mukminat senang dan rida kepadamu, serta melakukan haji dan umrah."
 
Fathimah bertanya, "Bagaimana mungkin aku melakukan itu semua sebelum tidur?" Rasulullah saw menjawab, "Sebelum tidur, bacalah oleh kamu Qul huwallâhu ahad tiga kali. Itu sama nilainya dengan mengkhatam Al-Quran."
 
Rasulullah saw melanjutkan ucapannya, "Kemudian supaya engkau mendapat syafaat dariku dan para nabi sebelumku, bacalah shalawat: Allâhumma shalli 'alâ Muhammad wa 'alâ âli Muhammad, kamâ shalayta 'alâ Ibrâhim wa 'alâ âli Ibrâhim. Allâhumma bârik 'alâ Muhammad wa 'alâ âli Muhammad, kamâ bârakta 'alâ Ibrâhim wa 'alâ âli Ibrâhim fil 'âlamina innaka hamîdun majîd.
 
"Kemudian supaya kamu memperoleh rasa rida dari kaum mukminin dan mukminat, supaya kamu disenangi oleh mereka, dan supaya kamu juga rida kepada mereka, bacalah istighfar bagi dirimu, orang tuamu, dan seluruh kaum mukminin dan mukminat."
 
"Astaghfirullâhal azhîm lî wa lî wâlidayya wa lî ashâbil huqûqi wajibâti 'alayya wal masyâikhina wal ikhwâninâ wa li jamî'il muslimîna wal muslimât wal mukminîna wal mukminât, al ahyâiminhum wal amwât.
 
Nasihat terakhir dari Rasulullah saw kepada Fathimah adalah, "Sebelum tidur, hendaknya kamu lakukan haji dan umrah." Bagaimana caranya? Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang membaca subhânallâh wal hamdulillâh wa lâ ilâha ilallâh huwallâhu akbar, ia dinilai sama dengan orang yang melakukan haji dan umrah."

"Semua dosa akan ditangguhkan oleh Allah SWT sampai hari Kiamat nanti apa saja yang Dia kehendaki, kecuali durhaka kepada orang tua, maka sesungguhnya Allah akan menyegerakan kepada pelakunya dalam hidupnya sebelum meninggal dunia" (Hadist Riwayat Hakim)
 

Tunaikanlah amanat terhadap orang yang mengamanatimu dan janganlah berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu. ( HR. Ahmad dan Abu Dawud )
 

“Tidaklah salah seorang diantara kalian dianggap beriman sebelum dia lebih mencintaiku dari pada dirinya sendiri, anaknya dan semua manusia”(HR Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Al- Tirmidzi, Al-Nasa’I dan Ibn Majah dari Anas r.a.)
 

“Ajarilah anak – anak kalian tiga hal, yaitu cinta kepada Nabi kalian, cinta kepada keluarganya dan membaca al – Qur’an al – Karim. Karena sesungguhnya penghapal al – Qur’an al – Karim akan selalu berada di bawah naungan Allah Swt. pada hari kiamat ketika tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya bersama para Nabi dan orang – orang pilihan-Nya” (HR Abu Nashr al – Syirazi, Al-Daylami dan Ibn al-Najjar dari ‘Ali r.a.)
 

“Ketahuilah wahai manusia, aku adalah manusia. Hampir saja datang kepadaku utusan dari Tuhanku untuk menjemputku dan aku menyambutnya. Akan tetapi, telah kutinggalkan diantara kalian dua hal yang berat (al-Tsaqalayn).
 

Pertama,kitabullah yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Barangsiapa yang berpegang teguh kepadanya dan mengambil pelajaran darinya, maka dia akan berada diatas petunjuk. Barangsiapa yang menyalahinya, maka dia akan tersesat. Ambillah kitabullah dan berpegang teguhlah kepadanya.
 

Kedua, keluargaku…kuingatkan kamu kepada Allah tentang keluargaku. Kuingatkan kamu kepada Allah tentang keluargaku” (HR Imam Ahmad, ‘Abd bin Humayd, Muslim bin Zayd bin arqam r.a.)
 

“Semua dosa terhalang sampai di bacakan salawat atas Nabi Saw. yang mulia “ (HR Al – Daylami dari Al-Firdaws dari Anas r.a. dan diriwayatkan oleh Bayhaqi dari ‘Ali r.a.)
 

“Sesungguhnya orang yang paling utama disisiku pada hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak membaca salawat kepadaku” (HR Al-Nasa’I dan Ibn Hibban dari Ibn Mas’ud r.a.)
 

“Barang siapa yang membaca salawat satu kali kepadaku, maka Allah akan mendoakannya sepuluh kali, menghapuskan sepuluh kesalahannya dan mengangkat derajatnya sepuluh tingkatan” (HR Ahmad, Al-Nasa’I, dan Al-Hakim dari Anas r.a.)
 

“Tidak ada seorangpun yang mengucapkan salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan salam itu kepada ruhku sehingga aku dapat membalas salamnya” (HR Abu Dawud dari Abu Hurayrah r.a.)
 

“Barangsiapa yang membaca salawat kepadaku sepuluh kali di pagi hari dan sepuluh kali di petang hari, maka dia aan mendapatkan syafaatku di hari kiamat kelak” (HR Al-Thabrani dari Abu al-Darda’ r.a.)
 

“Barangsiapa yang membaca salawat kepadaku seratus kali dalam satu hari, maka Allah akanmemenuhi seratus macam keperluannya. Tujuh puluh keperluan di akhirat, dan tiga puluh keperluan di dunia.” (HR Ibn al-Najjar dari Jabir r.a.)
 

“Barangsiapa yang membaca salawat kepadaku seribu kali dalam satu hari, maka dia tidak mati sampai di beritahukan surga sebagai balasannya” (HR Abu al-Syaykh dari anas r.a.)
 

“Bacakanlah salawat atas para Nabi Allah dan para Rasulnya, sebagaimana kalian bersalawat atasku. Sebab sesungguhnya mereka itu diutus olaeh Allah sebagaimana aku” (HR Ahmad dan Al-Khathib dari Abu hurayrah r.a.)
 

“Perbanyaklah salawat atas diriku pada hari Jum’at, karena sesungguhnya salawat umatku ditunjukkan kepadaku pada setiap hari Jum’at. Barangsiapa yang paling banyak salawatnya kepadaku, maka dialah yang paling dekat kedudukannya kepada diriku” (HR Al-Bayhaqi dari Abu ‘Umamah r.a.)
 

“ Barangsiapa yang membaca salawat kepadaku pada hari Jum’at seratus kali, maka pada hari kiamat kelak dia akan datang bersama- sama cahaya. Seandainya cahaya itu di bagi – bagikan kepada semua makhluk-Nya, maka cahaya itu cukup untuk mereka” (HR Abu Nu’aym dari ‘Ali bin al-Husayn r.a.)
 

“Dimana saja kamu berada maka bacalah salawat atas diriku, karena sesungguhnya salawat itu akan sampai kepadaku”(HR Al-Thabrani dari Al-Husayn bin ‘Ali r.a.)
 

“Kehidupanku lebih baik dari kamu. Jika aku meninggal dunia, maka kematianku itu adalah lebih baik bagi kamu karena sesungguhnya amal-amal kamu akan disampaikan kepadaku. Jika aku melihatnya sebagai kebaikan, maka aku akan menyampaikan pujian kepada Allah Swt. Jika aku melihatnya sebagai keburukan, maka aku akan memohonkan ampun untuk kamu.”(HR Ibn Sa’ad dari Bakr bin ‘Abdullah r.a.)
 

“Barangsiapa yang membaca salawat kepadaku pada hari Jum’at dua ratus kali, maka dosanya selama dua ratus tahun akan di ampuni” (HR Al-Daylami dari Abu Dzar r.a.)
 

“Janganlah kamu menjadikan diriku sebagai wadah air para musafir yang menempatkan air di tempat itu. Jika dia memerlukannya maka dia akan meminum air itu. Jika dia tidak memerlukannya maka dia akan mencampakkannya. Tempatkanlah diriku di awal, tengah, dan akhir perkataanmu” (HR Ibn al-Najjar dari Ibn Mas’ud r.a.)
 

"Sembuhkanlah PENYAKIT kalian dengan cara SEDEKAH. Lindungi HARTA yang kalian miliki dengan ZAKAT." (HR. Baihaqi)
 

“Seseorang bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhol?” Beliau menjawab: “Kau bersedekah ketika kau masih dalam keadaan sehat lagi loba, kau sangat ingin menjadi kaya, dan khawatir miskin. Jangan kau tunda hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, kau baru berpesan :”Untuk si fulan sekian, dan untuk si fulan sekian.” Padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli waris).” (HR Bukhary)
 

“wahai Rasulullah, sedekah yang seperti apa yang paling besar pahalanya?”, Sabda Rasulullah saw : “Yaitu Kau bersedekah sedangkan kau dalam keadaan sangat menjaga hartamu, sedang berhemat, sedang takut miskin, sedang ingin kaya dan berkecukupan, maka jangan kau tunda (menahan sedekah jika sedang demikian itu), hingga jika sudah sampai di akhir nafasmu di tenggorokanmu (disaat kematian) baru kau katakan hartaku untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian (saat itu sedekah sangat kecil pahalanya)" (Shahih Bukhari)
 

"Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi dalam derajatmu, paling bersih di sisi Robbmu serta lebih baik dari menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dengan musuhmu yang kamu potong lehernya atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab, "Ya." Nabi Saw berkata,"Zikrullah." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
 

“Org yg cerdik berakal ialah org yg memperhitungkan keadaan dirinyadan suka beramal utk mencari bekal sesudah matinya,sedangkan orang yang lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan kemurahan atas Allah yakni mengharap-harapkan kebahagiaan dan pengampunan di akhirat, tanpa beramal shalih.” (HR.Termidzi)
 

Rasulullah bersabda, "Berziarahlah kubur karena ia dapat mengingatkan kamu kepada Akhirat. Mandikan orang mati karena mengurus jasad orang mati merupakan peringatan yang mendalam. Dan shalatkan jenazah karena ia dapat menyedihkan hati kamu karena orang yang bersedih dibawah naungan Allah SWT berarti bersedia dengan segala kebajikan. (Dari Abu Dzar)
 

Barang siapa yang banyak menginggat mati akan mengutamakan 3 perkara: 1. Segera bertaubat, karena yakin mati akan datang dengan tiba-tiba, tanpa disangka dan tidak mengira tempat. 2. Berhati tenang dan senantiasa mewaspadai hati dari dihingapi dan dikotori ole berbagai mazmumah (sifat keji). Dan sentiasa mengingati Allah SWT. 3. Rajin beribadah dan taat, dunia ini adalah tempat beramal dan akhirat adalah tempat perhitungan.
 

"Perbanyakkanlah mengingati mati, niscaya akan meremehkan berbagai kelezatan.” (An Nasai, Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
 

"Sesungguhnya, amal perbuatan tergantung niatnya, setiap orang akan mendapat balasan sesuai sesuai dengan apa yang diniatkannya." (HR. Bukhari No. 1 dan Muslim No. 1907)
 

"Ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang bila aku amalkan niscaya aku akan dicintai Allah dan manusia." Rasulullah Saw menjawab, "Hiduplah di dunia dengan berzuhud (bersahaja) maka kamu akan dicintai Allah, dan jangan tamak terhadap apa yang ada di tangan manusia, niscaya kamu akan disenangi manusia." (HR. Ibnu Majah)
 

"Janganlah kalian mencaci para sahabatku, jika diantara kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka belum menyamai segenggam dari mereka tidak pula setengah genggam dari mereka ". (Shahih Bukhari)
 

“Barangsiapa menanggung belanja tiga anak putri atau tiga saudara perempuan, maka pastilah ia memperoleh surga.” (HR.Thahawi)
 

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci yakni Muslim).. Kedua-dua orang tuanyalah yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (HR. Bukhari).
 

"Rasulullah saw mempekerjakan seseorang dari suku Al-Asad, namanya Ibnul Latbiyyah untuk mengumpulkan zakat, maka tatkala ia telah kembali ia berkata, ‘Ini untuk engkau dan ini untukku dihadiahkan untukku’. Ia (Abu Hamid) berkata, ‘Maka Rasulullah saw berdiri di atas mimbar, lalu memuja dan memuji Allah dan bersabda, ‘Kenapa petugas yang aku utus lalu ia mengatakan, ‘Ini adalah untuk kalian dan ini dihadiahkan untukku?! Kenapa dia tidak duduk di rumah bapaknya atau rumah ibunya sehingga dia melihat apakah dihadiahkan kepadanya atau tidak?! Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya! Tidaklah seorangpun dari kalian menerima sesuatu darinya melainkan ia datang pada hari Kiamat sambil membawanya di atas lehernya onta yang bersuara, atau sapi yang melenguh atau kambing yang mengembik’, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya sampai kami melihat putih kedua ketiaknya, kemudian bersabda dua kali, ‘Ya Allah, apakah aku telah menyampaikan?” (Diriwayatkan Al-Bukhari 7174 dan Muslim 1832 dan ini adalah lafazhnya).
 

"Tidak akan masuk surga orang yang suka menipu, orang kikir, dan orang yang buruk dalam mengelola harta yang menjadi tanggungannya.” (HR. Tirmidzi).
 

“Tiada iman pada orang yang tidak menunaikan amanahdan tiada agama pada orang yang tidak menunaikan janji.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
 

“Apakah yang paling berat dalam agama dan yang paling ringan? Rasulullah saw memberi jawaban, “Yang paling ringan ialah mengucapkan dua kalimat syahadat, asyhadu anlaa ilaaha Illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah. Sedangkan yang paling berat ialah amanah. Tidak sempurna agama seseorang yang tidak menjaga amanah, tidak diterima shalat dan zakatnya.” (HR. Al Bazar dari Ali bin Abi Thalib)
 

"Tunaikanlah amanah pada orang yang memberikan amanah itu kepadamu, dan jangan kau khianati orang yang pernah mengkhianatimu.” (HR. Al-Imam Ahmad dan Ahlus Sunan)
 

“Setiap kalian adalah pemimpin dan karenanya akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Amir adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Lelaki adalah pemimpin di tengah keluarganya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan atas anak-anaknya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentangnya. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang itu. Dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.” (Muttafaq ‘Alaih)
 

“Apabila amanah telah disia-siakan, maka tunggulah saat-saat kehancurannya”. Salah seorang bertanya: “Bagaimana bentuk menyia-nyiakan amanah itu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Apabila urusan itu diserahkan (dipercayakan) kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat-saat kehancurannya”. (Imam Bukhari)
 

"Wahai Ibnu Hiwalah, Apabila engkau melihat khilafah kenabian telah sampai ke tanah Syam maka telah dekatlah terjadinya gempa-gempa, masa-masa kesusahan dan kegundahan, serta perkara-perkara besar, dan hari kiamat pada saat itu lebih dekat kepada manusia dari tanganku terhadap kepalamu. (Hadits Shahih, HR. Ahmad, Abu Daud, dan Hakim)
 

"Sesungguhnya aku tidak akan lama lagi tinggal bersama kalian, dan kalian juga tidak akan lama lagi tinggal setelah ku, kelak kalian akan datang menemuiku dalam keadaan saling berselisih, sebagian kalian membinasakan sebagian yang lain, menjelang tibanya hari kiamat akan terjadi kematian yang banyak dan setelah itu adalah tahun-tahun penuh gempa." (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dll)
 

"Berkata Ummul Mu’minin Aisyah RA : Sungguh Nabi SAW berdoa untuk yang sakit ; Dengan Nama Allah , dengan tanah bumi kami, dan air liur di antara kami, sembuhlah yang sakit dari kami dengan izin Tuhan kami”. ( Shahih Al Bukhari )
 

"Aku yang membagi-bagikan dan Allah Yang Maha Memberi" (shahih Bukhari)
 

"Aku mendengar Nabi saw sering berdoa : wahai Allah Sungguh Aku Berlindung pada Mu dari Gundah dan Sedih, juga dari Lemah dan Malas, dan dari Kikir dan penakut, dan dari himpitan hutang dan penindasan orang lain" (Shahih Bukhari)

"Kusiapkan untuk hamba-hambaKu yang shaleh apa-apa (kenikmatan) yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, ataupun terlintas di hati seorangpun" (Shahih Bukhari)
 

"Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah maka Allah pun senang bertemu dengannya namun barang siapa yang benci bertemu dengan Allah maka Allah pun benci bertemu dengan nya" ( Hr.Muslim )
 

"Riya membuat amal sia-sia sebagaimana syirik" (HR. Ar-Rabii’)
 

"Sesungguhnya riya adalah syirik yang kecil" (HR. Ahmad dan Al Hakim)
 

"Tiga golongan manusia, tidak akan masuk Surga dan tidak akan dilihat Allah pada hari kiamat yaitu anak yang durhaka kepada orang tuanya, wanita yang berlagak seperti laki-laki dan menyerupainya, dan dayyuts (laki-laki banci yang tidak berani menegur anak istri ketika terjatuh dalam lumpur maksiat)." (HR. Al Hakim, ia berkata sanadnya shahih dan disepakati oleh Adz Dzahabi. Dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani, lihat Hijab Al Mar'ah Al Muslimah halaman 67)
 

‘Siapa yang merampas hak orang Islam dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkannya masuk surga. Seorang laki-laki bertanya, walaupun sedikit ya Rasulullah? Nabi menjawab, walaupun sebatang kayu sugi.’ (Riwayat Muslim).
 

Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu beristigfar kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali. (HR. Muslim)
 

Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian. (HR. Muslim No. 6737)
 

Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau].” (HR. Bukhari no. 6306)
 

"Ana 'inda Zhonni ‘abdii bii" 'Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku' (Hadist Qudsi)
 

Obatilah orang-orang sakit dengan shodaqoh dan betengilah harta kalian dengan zakat dan tolaklah bala' dengan doa (H.R Muslim)
 

"Dan shadaqah itu bisa memadamkan kesalahan (dosa) sebagaimana air memadamkan api." (HR. Tirmidzi nomor 2616, ia berkata hadits hasan shahih dan dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Tirmidzi nomor 2110)
 

Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat.(HR. Muslim)
 

Rasulullah Saw membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan, dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan suami kepada isterinya. (HR. Ahmad)
 

Jika salah seorang di antara kalian melihat orang yang memiliki kelebihan harta dan bentuk (rupa) [al kholq], maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
 

Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup. (HR. Bukhari dan Muslim).
 

Seandainya setiap orang tahu keutamaan adzan dan shaf pertama, kemudian mereka ingin memperebutkannya, tentu mereka akan memperebutkannya dengan berundi. (HR. Bukhari dan Muslim)
 

Dari Abaayah bin rifa’ah berkata : aku bertemu dg Abu Absin saat aku berangkat shalat jumat seraya berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa yg berdebu kedua kakinya menuju di Jalan keridhoan Allah, maka Allah haramkan ia dari api neraka” (Shahih Bukhari)
 

"Rabb kami Yang Maha Agung dan Tinggi turun di setiap malam ke langit dunia, ketika malam tersisa sepertiga yang akhir. Kemudian Dia berfirman : `Barang siapa berdoa kepada-Ku pasti akan Ku-kabulkan, barangsiapa meminta kepada-Ku, pasti Aku akan memberinya, barangsiapa memohon ampunan-Ku pasti Aku akan mengampuninya. " (HR. Bukhari nomor 7494 dan Muslim nomor 758)
 

"Bacalah Al Qur'an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela bagi ahlinya." (HR. Muslim nomor 804)
 

"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman : Aku bersama hamba-Ku selama dia mengingat Aku, dan kedua bibirnya bergerak (untuk berdzikir) kepada-Ku." (HR. Ibnu Majah nomor 3792 dan dishahihkan Asy Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah nomor 3792)
 

"Tidaklah suatu kaum duduk untuk mengingat Allah Azza wa Jalla, melainkan mereka dinaungi oleh para malaikat dan diliputi oleh rahmat, diturunkan kepada mereka ketenangan dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat-Nya. " (HR. Muslim nomor 2700)
 

"Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, bila masuk malam-malam sepuluh yang terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau) menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya (yakni tidak menggauli istri-istrinya) ." (HR. Bukhari dan Muslim)
 

"Adakalanya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam mencium dan bersenang-senang dengan istrinya sedang beliau berpuasa, dan beliau sangat kuat menahan syahwatnya." (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Al Lu'lu wal Marjan nomor 676)
 

Rasulullah mencium Hasan atau Husain (cucu beliau) maka abshar Al-Aqra' bin Habis berkata: 'Sesungguhnya saya mempunyai sepuluh anak, namun tidak ada seorang pun yang pernah aku cium.' Maka berkata Rasulullah. 'Sesungguhnya barang siapa yang tidak menyayangi maka tidak akan disayangi.' (Hadits Riwayat At-Tirmidzi)
 

'Orang yang penuh cinta kasih akan dikasihi oleh Ar-Rahman (Allah SWT). Sayangilah yang ada di muka bumi niscaya engkau akan disayangi oleh yang ada di langit.' (Hadist Riwayat At-Tirmidzi) .

0 komentar:

Posting Komentar